Kamis, 19 Desember 2013

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PROGRAM TIRAI DAUN WARU


            Pelaksanaan kegiatan usaha dilakukan di toko aksesoris dengan cara menitipkan produk yang telah kita buat selama 3 bulan. Kegiatan diadakan setiap hari dimulai dari persiapan bahan dan peralatan, pencarian bahan baku, pengolahan bahan, pengujian, pemasaran, dll sehingga dihasilkan produk yang maksimal.
Dalam pemilihan bahan baku harus sangat diperhatikan agar kualitas produk dapat maksimal dan berkualitas. Untuk itu perlu dilakukan seleksi terhadap daun waru yang akan digunakan dalam pembuatan tirai. Daun waru yang digunakan adalah daun yang tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua.


 Langkah-langkah pelaksanaan program sebagai berikut :
a.    Persiapan bahan baku
Yakni tahap kegiatan yang dimulai dari pencarian bahan baku daun waru yang berukuran sedang serta segar. Selanjutnya daun waru yang telah didapat dipilah untuk menghilangkan bahan baku yang dianggap kurang baik untuk diolah, misalnya terdapat cacat, kering dan sebagainya. Persiapan untuk bahan baku ini dilakukan selama 2 hari.
b.   Pengolahan
              Tahap ini merupakan  kegiatan mulai dari pengeringan daun waru agar warna daun waru yang semula berwarna hijau menjadi hijau kecoklatan dan menjadi sedikit kaku.
c.    Pembuatan Tirai Daun Waru
              Merupakan rangkaian proses pelaminatingan daun waru yang telah diolah. Setelah itu tahap selanjutnya yaitu perangkaian daun waru yang telah dilaminating agar menjadi tirai dengan menyusun daun waru sesuai dengan pola yang telah direncanakan sejak awal, dengan menambahkan bahan tambahan dalam perangkaian tirai.
d.   Paket Teknologi Produk dan Pengemasan
              Dilakukan untuk mengetahui tentang teknologi produk yang dihasilkan, perkiraan daya simpan produk yang dihasilkan dan teknologi pengemasan yang sesuai dengan produk guna mempertahankan mutu dan kualitas produk. Teori yang diberikan berkaitan dengan sifat fisik dan karakteristik bahan, pengetahuan tentang pengemasan dan labeling produk.
e.    Promosi dan Pemasaran

              Setelah keempat paket kegiatan diatas selesai dilaksanakan maka akan dilakukan promosi dan pemasaran yang akan dilakukan dengan beberapa cara yaitu langsung dijual kepada konsumen dan toko-toko yang banyak dikenal masyarakat atau toko aksesoris dalam pendistribusian langsung ke masyarakat yang menjadi sasaran penjualan produk.

STRATEGI UNTUK PEMASARAN TIRAI DAUN WARU

Produk pembuatan tirai dari daun waru ini belum banyak dikenal oleh masyarakat. Bahan yang terbuat dari daun waru yang berasal dari alam membuat daya tarik tersendiri bagi tirai tersebut. Karena sangat jarang dijumpai tirai dengan bahan dasar dari alam seperti daun waru. Dengan sedikit sentuhan modifikasi berupa pengeringan maka hasilnya tidak kalah menarik karena memiliki nuansa klasik namun tetap sederhana.
Ditengah era modern ini sudah sering dijumpai tirai dengan bahan dasar manik-manik yang sudah merajalela di masyarakat. Dengan inovasi terhadap bahan dasar tirai ini diharapkan dapat menjadi produk baru yang dapat menumbuhkan kreatifitas lain sehingga muncul inovasi-inovasi baru dalam pembuatan tirai nantinya jika produk tirai daun waru ini mendapat tempat di hati masyarakat


a. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan memanfaatkan daun waru dalam bentuk tirai yang nantinya akan di pasarkan di tempat-tempat umum khusunya di took yang menjual aksesoris, dll.
 Selain itu, kami juga akan melakukan pemasaran melalui media massa baik media cetak (brosur, pamflet, benner, dll ), maupun dengan penjuaalan online seperti melalui social media  agar masyarakat mengenal dan mengetahui tentang produk yang kami pasarkan.
b. Target penjualan
Wilayah pemasaran tirai ini lebih difokuskan pada took-toko yang menjual aksesoris. Target penjualan untuk tiap harinya adalah dari 10 tirai tiap harinya.
c.  Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Adapun masyarakat yang akan dijadikan sasaran dalam pemasaran tirai ini adalah masyarakat yang ada di kota Surabaya terutama pada daerah :
1.      Masyarakat yang tersebar di Surabaya.
2.      Mahasiswa dan dosen di kampus UNESA.
3.      Toko aksesoris yang tersebar di kota Surabaya.


ALAT PEMBUATAN TIRAI DARI DAUN WARU

a. Alat dan Bahan
Alat:
-          Gunting
-          Alat Pelubang
-          Tang

Bahan:
-          Daun Waru
-          Plastik Laminating
-          Kawat
-          Flanel
-          Lem



b. Cara Pembuatan

1)   Menyiapkan alat dan bahan
2)   Daun waru dikeringkan selama 3 hari.
3)   Setelah dikeringkan, daun waru di laminating agar daun waru lebih kaku dan tidak mudah rusak.
4)   Setelah dilaminating, guntinglah sesuai dengan pola daun waru. Lalu lubangi pangkal dan ujung daun waru tersebut.
5)   Kaitkan tiap daun waru menggunakan kawat yang telah dibentuk lingkaran.
6)   Setelah itu bentuklah rangkaian daun waru seperti pola yang kita inginkan.
7)   Tempelkan kata “welcome” pada bagian atas tirai agar terlihat lebih menarik.


Pengertian Daun Waru (Hibiscus tiliaceus)

Waru termasuk suku malvaceae. Banyak terdapat di Indonesia, di pantai yang tidak berawa, ditanah datar, dan di pegunungan hingga ketinggian 1700 meter di atas permukaan laut. Banyak ditanam di pinggir jalan dan di sudut pekarangan sebagai tanda batas pagar. Pada tanah yang baik, tumbuhan itu batangnya lurus dan daunnya kecil. Pada tanah yang kurang subur, batangnya bengkok dan daunnya lebih lebar.

Pohon ini cepat tumbuh sampai tinggi 5-15 meter, garis tengah batang 40-50 cm; bercabang dan berwarna coklat. Daun merupakan daun tunggal, berangkai, berbentuk jantung, lingkaran lebar/bulat telur, tidak berlekuk dengan diameter kurang dari 19 cm. Daun menjari, sebagian dari tulang daun utama dengan kelenjar berbentuk celah pada sisi bawah dan sisi pangkal. Sisi bawah daun berambut abu-abu rapat. Daun penumpu bulat telur memanjang, panjang 2.5 cm, meninggalkan tanda bekas berbentuk cincin.

Dalam pengobatan tradisional, akar waru digunakan sebagai pendingin bagi sakit demam, daun waru membantu pertumbuhan rambut, sebagai obat batuk, obat diare berdarah/berlendir, amandel. Bunga digunakan untuk obat trakhoma dan masuk angin. Kandungan kimia daun dan akar waru adalah saponin dan flavonoid.





KEGUNAAN PEMBUATAN TIRAI DARI DAUN WARU

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa lebih mengenal daun waru yang sebelumnya dianggap sebagai daun biasa, namun ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tirai. Sehingga masyarakat bisa memproduksi, mengemas dan memasarkan produk ini agar menjadi peluang usaha tersendiri. Selain itu dapat menggunakan tirai tersebut untuk penghias pintu rumahnya agar tampak lebih indah.  Selain itu juga memperkenalkan produk baru dari daun waru untuk pembuatan tirai.

Kegunaan diadakannya kegiatan ini adalah untuk :
1.    Menciptakan inovasi baru dalam pembutan tirai dengan memanfaatkan daun waru.
2.    Membangun jiwa wirausaha mahasiswa sehingga dapat melihat peluang dan memanfaatkannya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi.
3.    Membuka peluang usaha bagi masyarakat yang ingin menciptakan lapangan kerja.
4.   untuk mengetahui cara pembuatan tirai dari pemanfaatan daun waru.
5.   untuk mengetahui strategi pemasaran produk tirai dari daun waru di masyarakat.


PENGENALAN DAUN WARU


Daun waru banyak ditemukan disekitar lingkungan kita. Daun yang memiliki bentuk unik yaitu bentuk seperti hati ini sayangnya kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Masyarakat umum beranggapan bahwa daun ini hanya daun biasa yang sama halnya dengan daun-daun lain yang tidak memiliki potensi untuk bisa dimanfaatkan.
Namun, jika kita memiliki pandangan yang berbeda dari masyarakat umum tersebut, kita bisa memanfaatkan keunikan dari bentuknya. Keunikan dari bentuk daun tersebut dapat kita manfaatkan menjadi sesuatu yang menarik dan memiliki nilai seni serta nilai ekonomis. Dengan sedikit modifikasi kita bisa menciptakan inovasi baru yang berasal dari daun waru tersebut melalui ide-ide kreatif kita. Ide-ide kreatif kita merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan produk-produk baru ditengah-tengah persaingan era modern ini. 
Pemanfaatan daun waru sebagai tirai ini merupakan salah satu cara kita dalam memanfaatkan kekayaan alam sebagai modal untuk berwirausaha. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita lebih dalam lagi tentang pemanfaatan alam sekitar. Dengan bertambahnya wawasan kita tentang alam maka kita dapat menciptakan inovasi-inovasi lainnya. Melalui produk ini kita bisa mengubah pandangan masyarakat tentang daun waru yang tadinya dianggap sebagai daun biasa yang tidak memiliki potensi menjadi sesuatu yang memiliki nilai seni serta nilai ekonomis.